Kota Gede

Menjejakkan kaki ke Kotagede berarti siap menyaksikan geliat sebuah kota tua yang tak pernah lekang dan menyerah menempuh masa. Lima ratus tahun sudah kawasan kota tua ini mewujud sebagai sebuah permukiman, yang diawali dari pendirian Kedaton Dalem Kerajaan Mataram Islam oleh Ki Ageng Pemanahan di paruh akhir abad XVI M. Pembangunan itu mensyaratkan didirikannya pula kelompok-kelompok permukiman di sekelilingnya yang berperan melayani keraton, dalam bentuk kampung-kampung abdi dalem dan masyarakat berketerampilan tertentu.

Namun, tak berapa lama kemudian, di masa pemerintahan Sultan Agung di perempat awal abad berikutnya, sebuah keraton baru di Kerta disiapkan, dan beberapa fungsinya dari Kotagede dipindahkan ke sana. Bahkan, pada tengah abad XVII, Amangkurat I yang saat itu bertahta telah berdiam di Kedaton Plered yang kemudian pun terpaksa ditinggalkan pascapemberontakan Trunojoyo. Namun, Kotagede tak lantas mati.
Kotagede dari masa ke masa tetap muncul dengan ciri perkotaannya, sementara Kerta dan Plered telah berubah menjadi kawasan pedesaan. Keberadaan makam agung kerajaan Mataram Islam yang ada di Kotagede tampaknya menjadi penyebab Kotagede tetap hidup. Bahkan, semakin berkembang ketika memasuki abad XIX M, sehingga dikenal sebagai kota para saudagar kaya. Sebagian besar dari mereka adalah saudagar perhiasan dan batik.

Memasuki abad XX M, pemikiran-pemikiran pembaharu, seperti Muhammadiyah, juga masuk ke tanah leluhur yang kental dengan tradisi lamanya. Beberapa perbedaan prinsip sosial dan keagamaan pun sedikit banyak menyebabkan dinamika perkehidupan masyarakat Kotagede. Kantung-kantung permukiman santri meluas, melampaui permukiman para abdi dalem yang jumlahnya tak seberapa. Semuanya itu berbaur dalam rapatnya labirin kota tua yang asri itu.

Bukannya tanpa gejolak, Kotagede dari sisi sosial budaya memang cukup menarik. Ketika gerak geliat partai komunis merajalela, Kotagede menjadi salah satu basis yang memiliki banyak massa. Namun begitu, usai gerakan tersebut meredup, nuansa ke-Islam-an Kotagede kembali menguat.

Dari sisi fisik dan non-fisik, Kotagede sendiri mulai cepat berubah baru pada dua dasawarsa terakhir dengan giatnya pembangunan dan interaksi warganya dengan dunia luar. Pewarisan budaya tradisi dan pengetahuan lokal semakin surut, ketika para pemudanya makin banyak yang menaruh perhatian ke ranah lain di luar Kotagede. Pun begitu rumah-rumah tradisional Jawa yang dikandungnya, bisa dengan mudah terangkut ke luar Kotagede, ketika pemiliknya butuh uang. Praktik ini semakin gencar terjadi pascagempabumi yang mengguncang pada tanggal 27 Mei 2006 lalu. Sementara, di sisi lain, cukup banyak pihak pula yang menginginkan potensi budaya Kotagede yang unik ini dikemas untuk kemudian "dijual" sebagai industri pariwisata. Namun, cara yang muncul berbeda-beda tampaknya. Ada yang ulet coba mempertahankan wujud adanya, ada pula yang berupaya menampilkannya dalam wajah yang lebih baru.

Dinamika dan dialog dari masa ke masa yang tak pernah berhenti itu terjadi di Kotagede ratusan tahun lamanya. Menarik memang mengikuti jejak-jejak upaya pelestarian yang mewujud di Kotagede. Tak hanya yang terjadi di masa kini, tetapi juga upaya-upaya pelestarian yang terjadi pada masa lalu. Lebih dalam, tak hanya pelestarian hal berwujud/fisik saja, tetapi juga hal non-fisik seperti pengetahuan dan berbagai keyakinan serta ideologi, yang berbeturan dalam ruang-ruang dialog masyarakat Jawa. Belajar dari itu semua, banyak hal yang bisa dipetik utamanya dalam menyikapi perbedaan dan keragaman, baik yang muncul dalam masa yang sama maupun yang muncul seolah akan saling menggantikan dari masa yang berbeda.
elajah pusaka di Kotagede hari Minggu (21/09) sore kemarin berhasil merekam sedikit jejak tersebut ke dalam sebuah peta hijau. Peta Hijau Kotagede yang memuat isu konservasi (pelestarian) ini akan menjadi pemicu diskusi-diskusi lebih lanjut yang akan diperkaya bersama siapa saja yang menaruh minat padanya. Pada sisi praktis, peta hijau konservasi ini bisa digunakan sebagai peta panduan jelajah pusaka; sebuah paket wisata pendidikan yang jelas sangat bernilai. Pada sisi yang lebih substansial, peta hijau ini akan membantu membangun pemahaman atas situasi terkini wajah luar dalam Kotagede, baik bagi teman-teman pegiat pelestarian pusaka warga Kotagede sendiri maupun bagi siapa saja yang peduli dengan pelestarian pusaka dan pengetahuan. Secara bertahap, berbagai paket jelajah yang selama ini giat dikelola oleh teman-teman di Yayasan Kanthil Kotagede akan dapat semakin memperluas cakupan wilayah dan gagasan tema yang bisa dipetahijaukan di kota tua yang penuh asa ini, Kotagede.

Kaliurang Yogyakarta

Pada awal abad ke-19, sejumlah ahli geologi Belanda yang tinggal di Yogyakarta, bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi keluarganya. Mereka menyusuri kawasan utara yang merupakan dataran tinggi. Sesampainya di Kaliurang yang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan laut, para "meneer" tersebut terpesona dengan keindahan dan kesejukan alam di kaki gunung itu. Mereka akhirnya membangun bungalow-bungalow dan memutuskan kawasan itu sebagai tempat peristirahatan mereka.

Perjalanan menuju kaliurang dari arah Jogja akan mengingatkan kita pada lukisan pemandangan saat masih di taman kanak-kanak. Sebuah gunung dengan jalan di tengahnya serta hamparan hijau yang membentang di kedua sisinya dihiasi dengan rumah penduduk, akan menghilangkan penat dalam bingkai lukisan alam.

Diselimuti angin yang berhembus sejuk, bahkan di saat mentari tepat di atas kepala, kesejukan itu masih terasa. Udara yang menari melewati pepohonan dan turun dengan gemulai, memberi rasa segar ketika menerpa tubuh.

Pemandangan Gunung Merapi memberi sensasi tersendiri di kawasan ini. Bagaikan seorang gadis desa yang menutup tabirnya bila sengaja diperhatikan, gunung ini akan tertutup kabut seolah malu bila sengaja datang untuk melihatnya.

Menyusur sisi barat Bukit Plawangan sejauh 1100 meter, menempuh perjalanan lintas alam, melalui jalan tanah yang diapit pepohonan dan lereng rimbun, deretan 22 gua peninggalan Jepang menjadi salah satu keunikan wisata alam Kaliurang.

Di samping keindahan alamnya, Kaliurang juga mempunyai beberapa bangunan peninggalan sejarah. Diantaranya adalah Wisma Kaliurang dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian bangunannya berada di bawah tanah. Museum ini menguak misteri kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Kraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19.
Kawasan Rekreasi Keluarga

Berjarak 28 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, Kaliurang kini menjadi sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat, serta menjadi tempat yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga.

Bersantai dengan keluarga, orang tua bisa bersantai sambil mengawasi anak-anak bermain di Taman Rekreasi Kaliurang. Di dalam taman seluas 10.000 meter persegi anak-anak bisa bermain ayunan, perosotan, atau berenang di kolam renang mini. Selain itu di taman yang dihiasi oleh patung jin ala kisah 1001 malam dan beberapa jenis hewan ini, anak-anak juga bisa bermain mini car atau memasuki mulut patung seekor naga yang membentuk lorong kecil dan berakhir di bagian ekornya.

Sekitar 300 meter ke arah timur laut dari taman rekreasi terdapat Taman Wisata Plawangan Turgo. Di kawasan taman wisata ini terdapat kolam renang Tlogo Putri yang airnya berasal dari mata air di lereng Bukit Plawangan. Bermain ayunan atau bercanda bersama keluarga di taman bermain yang berada di dalam taman wisata, rasa lelah akan lebur dalam rimbunnya taman perhutani.

Melangkahkan kaki menyusuri sisi timur, melihat beberapa ekor monyet yang berloncatan dan berayun di dahan, menikmati kicau burung di jalur berbatu susun dan tangga berundak di jalan menanjak sejauh 900 meter; mungkin akan sedikit melelahkan, tetapi pemandangan Gunung Merapi di saat cuaca cerah dari Bukit Pronojiwo, akan menggantikan rasa lelah dengan kekaguman. Pada perjalanan ke puncak Pronojiwo, YogYES sempat adu lari dengan seorang turis asing asal Inggris bernama Nick (47 tahun). Meski memenangkan adu lari, tapi perasaan menyatu dengan suasana alamlah yang paling membahagiakan. Air minum yang dijual oleh wanita penjaja minuman di puncak Pronojiwo bisa melepas rasa dahaga sambil menikmati Merapi yang berdiri tegak di tengah rimbunnya hamparan hijau. Setiap hari libur, Merapi bisa dilihat melalui teropong yang disewakan dengan tarif Rp.3000 selama 30 menit.

Sesampainya kembali di lokasi taman bermain, bersantailah sejenak di Tlogo Muncar. Meredakan letih sambil menikmati air yang terjun di sela-sela bebatuan. Biasanya air akan mengalir dengan deras di musim penghujan.

Jika ingin menikmati pemandangan Kaliurang, para pengunjung bisa berkeliling menggunakan kereta kelinci yang dikenal dengan istilah sepoer. Kendaraan ini biasa mangkal di depan taman wisata yang dipenuhi dengan kios-kios penjaja makanan. Jalur yang dilaluinya mengitari kawasan wisata Kaliurang dari timur ke barat. Melewati gardu pandang yang terletak di sebelah barat, Merapi akan terlihat jelas ketika cuaca cerah. Tarif untuk menaiki kendaraan ini Rp.3.000 per orang jika yang naik minimal tujuh orang. Untuk perjalanan eksklusif, Rp.20.000 akan membuat perjalanan layaknya seorang bangsawan.

Bila ingin merasakan sejuknya angin dan heningnya malam di Kaliurang, berbagai villa, bungalow, pesanggrahan atau pondok wisata bisa menjadi pilihan. Tarifnya juga beragam, mulai dari yang 25 ribuan hingga 200 ribuan. Beberapa penginapan yang bisa anda nikmati, antara lain: Bukit Surya (paling disarankan), Puri Indah Inn (bintang 3), Wisma Sejahtera, dll.

Sebelum pulang pastikan untuk membawa sedikit oleh-oleh yang dijajakan. Mulai dari buah-buahan produksi petani lokal hingga makanan khas yakni tempe dan tahu bacem serta jadah (makanan yang terbuat dari beras ketan dan parutan kelapa).

Hamparan hijau di kaki gunung, udara sejuk dan segala paket kemewahan alamnya, akan meredakan segala kepenatan dan memberikan kesegaran dari hiruk pikuknya perkotaan. Sumber (YogYES.COM)

Pantai Parang Tritis.

Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun bila Anda tiba lebih cepat, tak ada salahnya untuk naik ke Tebing Gembirawati di belakang pantai ini. Dari sana kita bisa melihat seluruh area Pantai Parangtritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.

Pssst, YogYES akan memberitahu sebuah rahasia. Belum banyak orang tahu bahwa di sebelah timur tebing ini tersembunyi sebuah reruntuhan candi. Berbeda dengan candi lainnya yang terletak di daerah pegunungan, Candi Gembirawati hanya beberapa ratus meter dari bibir Pantai Parangtritis. Untuk menuju candi ini, kita bisa melewati jalan menanjak dekat Hotel Queen of the South lalu masuk ke jalan setapak ke arah barat sekitar 100 meter. Sayup-sayup gemuruh ombak laut selatan yang ganas bisa terdengar dari candi ini.

Pantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan. Hotel Queen of the South adalah sebuah resort mewah yang diberi nama sesuai legenda ini. Sayangnya resort ini sekarang sudah jarang buka padahal dulu memiliki pemandangan yang sanggup membuat kita menahan nafas.
Sunset yang Romantis di Parangtritis

Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk bersenang-senang. Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan sarana untuk having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV (All-terrain Vechile), tarifnya sekitar Rp. 50.000 - 100.000 per setengah jam. Masukkan persneling-nya lalu lepas kopling sambil menarik gas. Brrrrooom, motor segala medan beroda 4 ini akan melesat membawa Anda melintasi gundukan pasir pantai.

Baiklah, ATV mungkin hanya cocok untuk mereka yang berjiwa petualang. Pilihan lain adalah bendi. Menyusuri permukaan pasir yang mulus disapu ombak dengan kereta kuda beroda 2 ini tak kalah menyenangkan. Bendi akan membawa kita ke ujung timur Pantai Parangtritis tempat gugusan karang begitu indah sehingga sering dijadikan spot pemotretan foto pre-wedding. Senja yang remang-remang dan bayangan matahari berwarna keemasan di permukaan air semakin membangkitkan suasana romantis.

Pantai Parangtritis juga menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata bersama keluarga. Bermain layang-layang bersama si kecil juga tak kalah menyenangkan. Angin laut yang kencang sangat membantu membuat layang-layang terbang tinggi, bahkan bila Anda belum pernah bermain layang-layang sekalipun.

Masih enggan untuk pulang walau matahari sudah terbenam? Tak lama lagi beberapa penjual jagung bakar akan menggelar tikar di pinggir pantai, kita bisa nongkrong di sana hingga larut malam. Masih juga belum mau pulang? Jangan khawatir, di Pantai Parangtritis tersedia puluhan losmen dan penginapan dengan harga yang terjangkau.

Yogyakarta Surganya Wisata.

Daerah Istimewa Yogyakarta (atau Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta dan seringkali disingkat DIY) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara. Secara geografis Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian Tengah. Daerah tersebut terkena bencana gempa pada tanggal 27 Mei 2006 yang mengakibatkan 1,2 juta orang tidak memiliki rumah.



Keraton Yogyakarta Hadiningrat
Provinsi DI. Yogyakarta memiliki lembaga pengawasan pelayanan umum bernama Ombudsman Daerah Yogyakarta yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur DIY. Sri Sultan HB X pada tahun 2004.

Kraton Ngayogyakarta yang sering disebut sebagai Kasultanan Ngayogyakarta berdiri pada tahun 1755. Bangunan Kraton ini dipagari beteng yang luas jaraknya sekitar 5 Km. Pada empat titik pojok bangunan beteng ada bangunan kecil dan disebut sebagai pojok beteng. Pintu masuk ke beteng Kraton melalui apa yang disebut sebagai plengkung. Di dalam bangunan beteng selain ada bangunan Kraton, tempat tinggal Raja, disekitarnya ada sejumlah kampung sebagai tempat bermukim penduduk, yang pada jaman dulu merupakan abdi dalem Kraton, namun pada perkembangan berikutnya, hingga sekarang, orang yang tinggal di dalam beteng Kraton tidak harus sebagai abdi dalem, tetapi bisa orang dari etnis lain, suku batak misalnya, yang bertempat tinggal di sana lantaran telah membeli tanah berikut bangunan rumah dari pemilik sebelumnya, atau, bisa juga kost atau kontrak di wilayah kecamatan Kraton di lingkungan, dalam istilah lokalnya, "njeron beteng" (dalam beteng). Jadi, pemukim yang tinggal di "njeron beteng" Kraton tidak selalu berkaitan dengan Kraton. Bisa sama sekali terpisah dan tak ada ikatan apapun, kecuali hanya bertempat tinggal karena telah membeli tanah berikut bangunan yang ada di "njeron beteng".
Nama-nama kampung di dalam "njeron beteng" mempunyai sejarahnya sendiri dan masing-masing berbeda. Ada baiknya kalau anda menikmati.

Pantai Sanur Bali

Berkunjung ke Bali tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Pantai Sanur. Sanur adalah kawasan pantai yang memikat hati wisatawan. Anda dapat menikmati sunrise, berjemur, dan berselancar di pantai ini. Tertarik?
Bali masih menjadi tempat favorit untuk berlibur. Keindahan alam dan budaya menjadi daya tarik dari Pulau Dewata ini. Ada banyak keindahan alam yang ditawarkan Bali, salah satunya adalah Pantai Sanur.
Pantai Sanur terletak di sebelah timur dari Kota Denpasar. Dari Bandara Ngurah Rai, hanya dibutuhkan waktu 20 menit untuk tiba di tempat ini. Pantai Sanur tidak hanya digemari oleh wisatawan lokal, tetapi banyak turis mancanegara.

Pantai Sanur berbeda dengan Pantai Kuta. Jika di Kuta adalah tempat untuk menyaksikan sunset, maka Sanur adalah tempat terbaik untuk melihat sunrise. Sunrise di Pantai Sanur sangat cantik dan menggoda. Anda akan menyaksikan sang mentari yang bangun dari tidurnya, yang dibalut dengan cahaya keemasan dan dinginnya udara pagi. Tak heran, Pantai Sanur adalah tempat tebaik untuk melihat sunrise di Bali.
Selain menikmati sunrise, Anda juga dapat berselancar di pantai ini. Ombak di Pantai Sanur sudah terkenal di kalangan wisatawan. Tidak hanya berselancar, Anda juga bisa bermain aneka olahraga seperti parasailing dan naik kano.
Pasir di Pantai Sanur cukup bersih dan putih. Banyak wisatawan yang bermain pasir, atau sekedar berjemur di pantai. Kebersihan Pantai Sanur juga terjaga dengan baik. Tak hanya itu, di beberapa tempat di Pantai Sanur terdapat tumpukan batu-batu karang. Cukup unik bukan?

Ada banyak penginapan dan restoran mewah di sekitar Pantai Sanur. Memang, Anda harus merogoh kocek lebih dalam. Akan tetapi, kelezatan seafood dan penginapan yang sangat nyaman akan memanjakan Anda selama berada di tempat ini.
Pantai Sanur merupakan tempat yang wajib didatangi saat Anda berlibur di Bali. Indahnya sunrise, pasir yang putih, dan agenda berselancar, semuanya dapat Anda temukan di tempat ini.

Pantai Kuta Bali

Pantai Kuta adalah salah satu objek wisata yang terletak di kabupaten Badung, Bali, Denpasar, Indonesia. Hanya membutuhkan waktu 15 menit menuju pantai Kuta Bali dari bandara I Gusti Ngurah Rai. Merupakan objek wisata yang sangat terkenal oleh wisatawan di seluruh dunia karena dengan keindahan alamnya yang sangat indah sekali. Wisatawan yang belibur ke Bali tidak akan pernah lupa untuk bekunjung ke pantai Kuta Bali terutama pada masa liburan sekolah yaitu sekitar pada bulan Juni hingga September, liburan lebaran Idul Fitri atau liburan tahun baru pantai Kuta pada masa liburan tersebut semakin menjadi keramaiannya. Pantai ini memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar (surfing), di pantai Kuta sudah disediakan  atau disewakan papan selancar dengan ukuran yang kecil hingga besar sehingga anak anak atau dewasa bisa memilihnya untuk menikmati surfing dan tempat yang sangat indah untuk melihat matahari terbenam sesuai dengan julukannya yaitu sunset beach maka pada saat sore hari pantai Kuta sangat ramai para wisatawan berbondong-bondong duduk dipinggir pantai untuk melihat sunset.

Sarana hiburan di pantai Kuta Bali pun sangat menyenangkan karena tersedianya cafe , bar dan klub seperti hard rock dan lain-lain,  hotel hotel berbintang, restaurant, pusat perbelanjaan. Selain di pantai Kuta bisa melakukan surfing  , melihat sunset, di pantai Kuta juga bisa menikmati bermain sepak bola, bermain layang-layang di pinggir pantai yang sangat luas sekali bisa juga sekedar rebahan di pasir pantainya yang hangat sambil menyaksikan banyak turis bule berjemur atau ingin lebih mengasikan bisa juga dengan pelayanan kuncir rambut, kepang rambut, pembuatan tato sementara itu semua bisa di dapatkan di pantai Kuta Bali ini

Pura Agung Besakih






Tanah Lot

Bali merupakan tempat pariwisata yang sudah terkenal dimanca negara, karena keindahan alamnya, seni budaya dari tari, seni memahat,patung serta keramahan penduduknya. Salah satunya Tanah Lot ini.


Tanah Lot merupakan salah satu tujuan wisata favorit di pulau Bali. Objek wisata ini terkenal akan pura Tanah Lot yang terletak terpisah dari daratan, namun masih bisa dijangkau kalau air laut surut tanpa harus menggunakan perahu. Pura ini merupakan salah satu pura utama di Bali yang dikenal dengan Sad Kahyangan.
Pura Tanah Lot terletak di desa Beraban, Tabanan, kurang lebih 1 jam 15 menit perjalanan dari Kuta.
Menurut cerita, pura ini dibangun pada abad ke-16 oleh Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan ajaran Hindu di pulau Bali.
Selain sarat dengan nilai historis, pura ini juga menawarkan pesona yang menakjubkan di antaranya sunset (matahari tenggelam) dan sangat ramai dikunjungi wisatawan terutama di sore hari.
Pemandangan yang ditawarkan mirip dengan yang di pura Uluwatu.
Tentunya tempat ini selalu menjadi pilihan bagi wisawatan yang sedang berlibur di Bali. Bagaimana dengan anda?

Pura Tanah Lot terletak di Desa Beraban ,Kediri-Tabanan Bali, lokasi letak Tanah Lot Bali tidaklah jauh dari Kuta atau Denpasar hanya sekitar 20-30 menit perjalanan atau berjarak kira kira 20 km untuk menuju pura Tanah Lot.
Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, memang letak pura Tanah Lot diatas batu karang yang menjorok ke tengah laut. Keunikan Pura Tanah Lot ini yaitu letak Pura
Tanah Lot yaitu berdiri di atas bongkahan batu karang ,sehingga menjadi panorama alam yang indah dan unik..
Disebelah utara letak Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura tanah lot dengan daratan berbentuk seperti jembatan. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam di laut lepas dengan latar pura
tanah lot akan menjadi panorama yang menakjubkan, turis mancanegara maupun lokal biasanya berkunjung pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di Tanah Lot.

  • Pura Uluwatu
  • Pura Besakhi
  • Pura Puncak Bukit Sinunggal Tajun Buleleng
  • Pura Mekori Belimbing
  • Pura Tirta Segara Rupek
Selamat Datang di Blog Saya,

Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai tempat pariwisata yang cukup terkenal di manca negara, banyak touris asing yang datang ke Indonesia untuk pertama kali. Mungkin mereka membutuhkan informasi tentang tempat-tempat pariwisata yang ingin mereka datangi. Blog ini mencoba memberikan informasi tentang daerah pariwisata beserta hotel dan transfortasinya khusus di daerah Bali, Yogyakarta, Jakarta dan Bandung. Semoga blog ini dapat memenuhi kebutuhan informasi kepada Anda yang membutuhkan.

Tentang Saya,

Lahir di Jakarta 42 tahun yang lalui, sekarang tinggal di Depok dan Semarang. Pernah kuliah di Universitas Satya Negara Indonesia. Sekarang mencoba menjadi blogger untuk menyalurkan hobby semata.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls